fbpx

Ariza Apresiasi Aksi Peduli Lingkungan KAPPIJA-21 di Taman Wisata Alam Jakarta Mangrove Resort

Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria menghadiri Kegiatan Peduli Lingkungan dan Bakti Sosial Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad 21 (KAPPIJA-21) di Taman Wisata Alam Jakarta Mangrove Resort, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada Minggu (19/12). Dia mengapresiasi kegiatan yang menjadi bagian penting dari upaya penanganan climate change atau perubahan iklim.

“Kepedulian terhadap lingkungan di sekitar tidak bisa kita lupakan, dan harus terus dilakukan. Selain pandemi, kita menghadapi bencana yang tidak kalah bahaya bagi eksistensi manusia di bumi, yaitu climate change,” ujarnya mengawali sambutan.

Ariza menjelaskan, dampak perubahan iklim tidak bisa diremehkan, berbagai bencana alam yang terjadi, seperti kebakaran hutan, gelombang panas, banjir bandang, kekeringan, tsunami, dan lain-lain, pada dasarnya terkait dengan fenomena climate change. 

“Bisa dikatakan, terjadinya perubahan iklim ini adalah bukti minimnya kepedulian kita sebagai manusia terhadap isu kelestarian lingkungan. Untuk itu, dalam konteks ini, Pemprov DKI Jakarta merasa terhormat dapat berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan peduli lingkungan dan bakti sosial,” sambungnya.

Kegiatan peduli lingkungan dengan menanam mangrove itu merupakan salah satu bukti keseriusan semua yang teroibat dalam menjaga lingkungan di Jakarta. Ariza mengatakan, hal itu selaras dengan program Pemprov DKI Jakarta dalam upaya menurunkan emisi karbon. Pemprov DKI Jakarta selalu membuka peluang bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi mendukung kebijakan menurunkan emisi karbon.

“Hutan mangrove (bakau) adalah penyerap emisi terbaik, dapat menyerap CO2. Hutan mangrove berperan penting terhadap kelestarian lingkungan pesisir, karena dapat menahan abrasi air laut, menghasilkan udara bersih, menangkap karbon serta berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat,” ucapnya.

Ia menjelaskan, sejak 2019, Pemprov DKI Jakarta telah menargetkan penambahan 200.000 pohon. Hingga saat ini, telah ditanam total 70.880 pohon, yakni 23.584 pohon dan 47.296 mangrove. “Kita harus ingat, Jakarta “pusat pengaruh”. Apa yang terjadi di Jakarta, akan berdampak dan berpengaruh ke kota-kota lain di Indonesia. Jakarta adalah kota percontohan dalam hal apapun,” ungkapnya.

Ariza menambahkan, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, telah dilaksanakan beberapa program mitigasi dan adaptasi penanganan perubahan iklim ini, yaitu program kampung iklim, penguatan ketahanan pangan, penanaman mangrove, penempatan pemecah gelombang, pembangunan tanggul pantai NCICD, dan pengaturan tata ruang darat dan laut berbasis resiko bencana iklim.

“Selain program pengelolaan ekosistem di pesisir Jakarta, salah satu komitmen Pemprov DKI Jakarta adalah menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30% hingga tahun 2030, termasuk menerapkan kawasan rendah emisi atau Low Emission Zone (LEZ) di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat sejak 8 Februari 2021,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum KAPPIJA-21, Sjahriati Rochmah mengatakan, KAPPIJA-21 sudah memiliki sedikitnya lima ribu member. Berbagai aktivitas sudah dilaksanakan terutama terkait pertukaran budaya Indonesia dan Jepang. Pihaknya senang dapat menyelenggarakan kegiatan pelestarian lingkungan dan bakti sosial tersebut setelah sekian lama tidak dapat melaksanakan akrivitas lapangan akibat pandemi. “KAPPIJA-21 juga memberikan bantuan kepada korban letusan Gunung Semeru, logistik, toilet, dan lain sebagainya,” katanya.

Untuk diketahui, kegiatan yang diikuti 40 peserta itu didukung oleh Bank DKI, Bank Mandiri, dan JICA. Turut hadir Minister for Economic Affairs, Embassy of Japan, Masato Usui; perwakilan JICA, Ando; dan perwakilan Pemkot Jakarta Utara. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close