Ariza Apresiasi Motivational Talk Show SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta
Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria mengikuti kegiatan Motivational Talk Show SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta bertema Critical Thinking & Problem Solving secara online pada Jumat (12/11). Tema tersebut menurut Ariza sangat menarik.
“Kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri, kita semua bisa hadir dalam kegiatan motivational talk show yang digelar secara menarik dan lancar oleh murid-murid SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta ini,” katanya mengawali sambutan.
Atas nama Pemprov DKI Jakarta, selaku wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta sekaligus alumni Al-Azhar, Ariza sangat bangga dan appreciate pada kerja panitia kegiatan tersebut.
“Acara dua tahunan alpus incredibles ini sangat inspiratif dan luar biasa. Para pembicara, narasumber keren-keren. Ini semua tanda siswa-siswi Al-Azhar 1 Jakarta semakin hari semakin lebih baik,” sambungnya.
Dia menjelaskan, critical thinking and problem solving adalah dua kunci sukses seseorang dalam bekerja dan bersosialisasi di tengah masyarakat. Semakin keras berpikir, maka orang semakin kritis. Berpikir adalah proses kerja otak yang harus terus dilatih, mulai dari melakukan analisa, refleksi, hingga mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan, pembuatan konsep, penalaran, serta pemecahan masalah.
Jika ingin memiliki skill critical thinking, tidak ada çara lain kecuali latihan setiap hari. Biasakan diri dengan mengingat dan memecahkan masalah. Jika perlu, sisihkan waktu beberapa menit setiap hari agar dapat merenung dan berpikir.
Cara berpikir kritis lain adalah dengan latihan membuat keputusan setiap hari. Buatlah minimal delapan keputusan penting setiap hari. “Saya ingin menyampaikan salah satu nasihat menarik dari ulama besar Islam sang Hujjatul Islam, Imam Ghazali yang notabene menjadi salah satu pegangan saya dalam hidup ini. Menurut Imam Ghazali, manusia di dunia ini ada tiga macam,” ucapnya.
Pertama, sambung Ariza, manusia yang seperti makanan, selalu dibutuhkan setiap saat. Kalau tidak ada orang ini, kita merasa kehilangan. Semua yang dia katakan dan kerjakan memiliki nilai atau manfaatan.
Kedua, manusia yang seperti obat, kadang dibutuhkan dan kadang tidak. Orang seperti ini biasanya pedas dan tajam kata-katanya. Apa yang dikatakan biasanya pahit, tapi benar. Keberadaannya memberikan solusi terhadap berbagai masalah.
Ketiga, jenis manusia yang seperti penyakit, sama sekali tidak dibutuhkan, tetapi terkadang digunakan untuk menguji manusia lain. Inilah manusia yang tidak membawa kedamaian dan tidak pula membawa manfaat. Karena itu, manusia semacam ini harus dijauhi dan dihindari.
“Harapan saya, semoga siswa-siswi Al-Azhar, sekarang maupun nanti setelah lulus, masuk dalam golongan manusia yang pertama, yaitu manusia yang selalu dibutuhkan dan dirindukan. Kuncinya adalah selalu berusaha menjadi sebaik-baik manusia, yakni memberi manfaat untuk orang lain dan berakhlak mulia. Khoirunn naasi anfaauhum linnasi wa ahsanuhum khluqon,” jelasnya.
Ilmu fisik, ilmu umum, memang penting untuk dipelajari, tetapi jangan sampai melupakan ilmu agama. Sebagai pemuda penerus bangsa, pesan menuntut ilmu ini sangat penting untuk direnungi. “Bahwa Anda pemuda-pemudi Indonesia harus berilmu sekaligus bertakwa. Mungkin terdengar klise di zaman yang serba materialistis ini. Tapi percayalah, kekuatan manusia, bukan terletak pada harta benda, kekuasaan, jabatan, atau keturunan, tapi pada keimanan dan ilmu,” katanya.
Suami dari Ellisa Sumarlin itu melanjurkan, Imam Ghazali mengingatkan bahwa hal yang paling diinginkan manusia dalam kehidupan adalah kebahagiaan yang abadi. Semua itu hanya bisa diraih dengan amal. Sedang amal hanya bisa dilakukan dengan ilmu. Artinya, pangkal dari kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah ilmu. Dengan ilmu manusia bisa meraih kebahagiaan abadi.
“Itulah mengapa saya sangat apresiasi dan senang dengan tema ini. Semoga dengan begini, hidup kita tidak saja semakin sukses, tapi yang lebih penting bahagia. Tanpa ilmu dan amal, tidak akan ada kebahagiaan sejati,” tambahnya.
Untuk diketahui, narasumber kegiatan itu antara lain Maudy Ayunda, Iqbal Ramadhan, Arief Muhammad, Najwa Shihab, Marissa Anita, Adamas Belva Syah Devara, Gita Savitri, Ayesha Felice, Nadhira Afifa. (arizapatria.id)