fbpx

Ariza Hadiri Pekan Ta’aruf Mahasiswa Baru UHAMKA

Jakarta – Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) menyelenggarakan Pekan Ta’aruf Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2021/2022 pada Senin (20/9). Hadir secara langsung pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria menjelaskan pentingnya peran pemuda untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Saya harap kegiatan ta’aruf di lingkungan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, memotivasi para mahasiswa untuk mengenal lingkungan pendidikan, ruang dosen, ruang belajar, ruang organisasi kemahasiswaan. Mengenal para pengajar seperti rektor, dekan, dan para dosen, mengenal rekan-rekan senior dan sesama mahasiswa baru sebelum proses perkuliahan,” ucapnya.

Berkaitan dengan tema seminar, yakni Pemuda Harapan dan cita-cita Untuk Indonesia Berkemajuan, Ariza mengatakan, dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak untuk mengantarkan bangsa dan negara Indonesia menjadi merdeka, bersatu, dan berdaulat.

“Dalam pembaharuan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis, sehingga diperlukan pemberdayaan dan pengembangan, sebagai bagian dari pembangunan nasional. Untuk itu dibutuhkan para pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri, dan profesional,” katanya.

Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan pemuda yang dilaksanakan di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemuda, sambungnya, adalah harapan dan cita-cita mencapai Indonesia berkemajuan.

“Pembukaan UUD 1945, merupakan kristalisasi dari jiwa perjuangan bangsa sebelum dan sesudah kemerdekaan, sekaligus merupakan cita-cita Indonesia berkemajuan. Konsep Indonesia berkemajuan memiliki semangat yang sama dengan ungkapan memajukan kesejahteraan umum yang mengandung nilai kebaikan, keadilan, kemakmuran dan keberadaban,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, berkemajuan mengandung arti proses dan sekaligus tujuan yang bersifat ideal untuk mencapai kondisi unggul, berada di garis depan atau memimpin di semua bidang kehidupan, materil dan spiritual, jasmani dan rohani, lahir dan batin. Berkemajuan menyiratkan adanya keberlangsungan atau progres, sebagai perwujudan dari usaha terus menerus untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermakna.

Kondisi Indonesia pernah mengalami stagnasi, deviasi, dan distorsi. Ariza menjelaskan, tidak mudah mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab tergerusnya etika dan budaya dalam kehidupan politik Indonesia paska reformasi 1998. Gabungan antara otoritarianisme politik, kesenjangan ekonomi yang melebar, proses pendidikan yang hanya berorientasi pada pengajaran dan evaluasi nilai-nilai, menyumbang lemahnya etika dan budaya masyarakat.

“Sebagai solusi diperlukan revitalisasi kepemimpinan. Kepemimpinan profetik, merupakan perpaduan antara kualitas kenegarawanan dengan kemampuan transformatif, yakni kepemimpinan yang berkarakter dan berkepribadian kuat, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,” ucapnya.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Universitas Prof. DR. Hamka, Gunawan Suryoputro serta para dekan fakultas dan para civitas akademika Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close