fbpx

Ariza Hadiri Pelantikan Ketua Umum Al-Azhar Seni Bela Diri

Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria menghadiri acara Pelantikan Ketua Umum Pengurus Pusat Al-Azhar Seni Bela Diri (ASBD) Periode 2021-2024 di Auditorium YPI Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (6/11). Dia berharap ASBD mampu meningkatkan kolaborasi dalam rangka melestarikan pencak silat.

“Atas nama Pemprov DKI Jakarta dan selaku wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta, saya mengucapkan selamat kepada ananda Nuni Harniati, juara internasional pencak silat tahun 1992, yang dilantik sebagai ketua umum pengurus pusat Al-Azhar Seni Bela Diri (ASBD) Periode 2021-2024,” ucapnya mengawali sambutan.

Pelantikan yang dilaksanakan berdasarkan musyawarah Dewan Guru ASBD itu, sambungnya, memiliki arti penting bagi tradisi melanjutkan kepemimpinan di ASBD.

“Saya mengingatkan kembali bahwa penamaan ASBD adalah penggabungan “Al Azhar” dengan “Seni Bela Diri” atas permintaan almarhum ulama kita Buya Hamka, yang juga disebut Moslem Martial Arts. ASBD ini sekarang sudah sudah berusia 51 tahun,” ungkapnya.

Suami dari Ellisa Sumarlin itu mengatakan, pencak silat adalah seni bela diri warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang telah ratusan tahun dilestarikan, dikembangkan, dan diberdayakan secara turun-temurun. Patut disyukuri, berkat perjuangan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan para tokoh silat Indonesia, saat ini pencak silat telah dikenal luas di mancanegara.

Sebagai ketua umum Alumni Sekolah Islam Al-Azhar (ASIA), Ariza berharap ASBD dapat berkolaborasi dengan aliran silat lain seperti Lintau, Cimande, Cikalong, Ciomas, Sahbandar, Cingkrik,  Beksi, Sinding, untuk mencetak pendekar yang mampu menorehkan prestasi sebagai atlet perwakilan Provinsi DKI Jakarta dan lebih luas sebagai perwakilan negara.

Olah raga, termasuk pencak silat, sangat dianjurkan di dalam Islam. Karena bagi Islam, akal yang sehat terletak pada badan yang sehat. Dalam istilah bahasa arab β€œal-aqlus saliim fil jismiss salim.”

“Dengan pencak silat kita sebenarnya tidak hanya mewujudkan badan yang sehat dan kuat, tapi juga menumbuhkan jiwa yang sehat, sikap disiplin, sikap sportif, dan percaya diri,” ujarnya.

“Coba perhatikan filosofi kuda-kuda dalam pencak silat, sikap kuda-kuda jarang sekali dengan tangan terkepal. Itu maksudnya pencak silat bukan sebuah seni bela diri untuk menyakiti orang. Tapi, bertujuan untuk membela diri dari serangan orang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum ASBD, Nuni Harniati mengatakan, pencak silat tak terpisahkan dari surau dan pesantren. Demikian pula pencak silat Al Azhar, tak terpisahkan dari Masjid Agung Al Azhar.

“Sudah diakui Unesco. Berpeluang dipertandingkan pada olimpiade mendatang. Kami ingin memastikan terlibat aktif dalam mendukung pengurus pusat, pengurus provinsi IPSI. Terima kasih kepada dewan guru, pelatih, sahabat atas arahan dukungan materil dan moril,” ungkapnya.

Ketua Dewan Guru ASBD, Adhyaksa Dault menambahkan, tulang utama dari pada pencak silat adalah pelatih. Maka ujung tombak dari pelestarian pencak silat adalah pembinaan pelatih. “Ini perhatian dari dewan guru, utamanya di pelatih. Dua hal yang akan membuat maju pencak silat, yakni aturan main dan SDM,” katanya.

Turut hadir dalam acara itu, pendekar kehormatan ASBD Nur Asia Uno, Dini Patti Djalal, dan beberapa tokoh utama ASBD lainnya. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close