fbpx

Ariza Hadiri Sosialisasi Nasional Pedoman Pengembangan Desa Kreatif 2021 di Desa Kreatif Condet

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mengadakan Sosialisasi Nasional Keputusan Menteri Parekraf RI/ Kepala Badan Parekraf RI Nomor KM/107/KD.03/2021 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengembangan Desa Kreatif di Balai Budaya, Kampung Kreatif Condet, Jakarta Timur pada Minggu (12/12). Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria.

Dalam kesempatan itu, Condet secara resmi ditetapkan menjadi Desa Kreatif oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Dalam sambutan, Sandi menyampaikan rasa syukur karena keputusan menteri tersebut bisa disosialisasikan dan mulai dilaksanakan meski pandemi COVID-19 masih berlangsung. Dia mengapresiasi rangkaian kegiatan di Condet yang diprakarsai oleh Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) itu. “Kita ingin segera bangkit. Kita ingin melihat sisi kreatifitas desa-desa di seluruh Indonesia. Bukan hanya di luar kota,  tetapi juga seperti Condet yang ada di tengah masyarakat urban,” ucapnya.

Sementara itu, Ariza mengatakan, pemilihan tempat sosialisasi di Balai Budaya Kampung Kreatif Condet sangat tepat. Balai Budaya Kampung Kreatif Condet adalah tempat anak muda berkreasi, berkesenian, dan berkebudayaan. Serta tempat pemasaran berbagai produk kreatif berupa cinderamata khas Jakarta yang diharapkan bisa membangkitkan ekonomi kreatif.

Dia menjelaskan, dampak pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun dirasakan semua lapisan masyarakat. Tak terkecuali industri pariwisata dan ekonomi kreatif. “Tapi tentu kita tidak boleh menyerah begitu saja. Insya Allah di bawah kepemimpinan Pak Menteri, Mas Sandi, pariwisata di Indonesia, termasuk di Jakarta ini, akan bangkit dan lebih baik,” sambungnya.

Pemprov DKI Jakarta bersyukur dapat menangani pandemi dengan baik sehingga bisa mendukung program pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata. Contohnya program Bangga Berwisata di Indonesia, Bangga Buatan Indonesia, dan Indonesia Care/I Do Care di sektor perhotelan dan pariwisata. Dukungan juga telah diberikan kepada kegiatan perfilman.

“Pemulihan ekonomi juga dilakukan pemerintah dengan mendorong pembentukan Desa Kreatif di beberapa daerah yang bisa dijadikan strategi menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk menggerakan perekonomian desa atau kelurahan dan daerah pada umumnya,” katanya.

Ariza melanjutkan, Desa Kreatif atau Kampung Kreatif muncul dari spirit ekonomi yang tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai dan spirit warga yang dapat mengembangkan ide atau gagasan yang intinya memberikan hal bermanfaat dan menarik.

“Kampung kreatif sama dengan kebermanfaatan publik yang diharapkan dalam jangka pendek dan jangka panjang mampu melahirkan ekosistem ekonomi-sosial-budaya masyarakat yang berkelanjutan. Pesan saya, jadilah seperti kura-kura yang panjang umur sekaligus lincah, terus hidup dalam kondisi apapun. Jangan jadi seperti cheetah yang memang berlari sangat cepat di awal, tapi mudah capek dan berhenti setelahnya,” ujarnya.

Dia berharap semua pegiat benar-benar menjaga semangat dan daya tahan dalam merawat dan mengembangkan desa kreatif ini. Mengutip Simon Sinek, penulis buku “Start with Why”, faktor pembeda sekaligus kunci terpenting mewujudkan sesuatu yang lebih kuat, jangka panjang dan berpengaruh adalah kemampuan menemukan dan menjaga “the power of why” (alasan hidup) dari kehadiran sebuah entitas atau organisasi. 

“Ketika kita sudah menemukan “why” yang jelas dan kuat, maka insya Allah Desa Kreatif ini akan menginspirasi dan menjadi milik bersama yang diharapkan mampu menjadi pemecah masalah sekaligus membawa kebermanfaatan publik,” ungkapnya.

Sebagai tambahan informasi, di Desa Kreatif, masyarakat mengembangkan berbagai hal. Dari kuliner, film, sampai seni pertunjukkan. Warganya terus mengembangkan inisiatif, produktivitas, dan inovasi. Jumlah desa di Indonesia pada 2019 telah mencapai 83.820,  didominasi desa berkembang dengan tingkat kemiskinan sebesar 12,82 % dan nilai indeks keparahan dua kali lebih besar dibandingkan kota (BPS, 2020).

Meski memiliki tingkat keparahan kemiskinan yang tinggi, tetapi desa memiliki potensi yang besar. Kreativitas di lingkungan desa sangat berpotensi untuk dikembangkan guna membangkitkan ekonomi, mengurangi kemiskinan, serta berkontribusi meningkatkan PDB Nasional. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close