fbpx

Hadiri Seminar Pendidikan The Fatwa Center, Ariza Kritisi PPJJ

Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria menghadiri Seminar Pendidikan bertema “Transformasi Model Pembelajaran: Produktivitas Guru Pasca Pandemi COVID-19” yang diadakan oleh The Fatwa Center di Gedung The Fatwa Center – Yayasan Putra Fatahillah, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (28/11). Dia menekankan pentingnya memperhatikan kemampuan para pelajar dalam melaksanakan Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PPJJ).

“Atas nama Pemprov DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar/tim The Fatwa Center yang telah menyelenggarakan seminar pendidikan, dengan tema yang sangat menarik dan relevan ini. Tema yang penting untuk diketahui dan dielaborasi oleh kalangan dunia pendidikan guna beradaptasi di masa pandemi dan era digital,” kata Ariza mengawali sambutan. 

Dia melanjutkan, pendidikan adalah investasi SDM jangka panjang yang menentukan masa depan sebuah bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas dan maju, harkat dan martabat  bangsa akan terangkat.

“Saat ini yang perlu menjadi perhatian kita salah satunya penyelenggaraan PPJJ. Ini kegiatan pendidikan yang tak terelakkan di masa pandemi COVID-19 dan disrupsi digital. Namun masalahnya, tak semua pelajar cocok dengan metode ini, terutama untuk di jenjang PAUD dan SD yang masih membutuhkan pendampingan yang efektif dan langsung dari guru. Inilah tantangan yang kita hadapi pada saat ini,” jelasnya.

Seminar itu menurutnya sangat penting dan dibutuhkan. Ariza sangat berharap forum seminar itu memberikan inspirasi dan gagasan dalam pengembangan metode pembelajaran yang efektif dan efisien dengan tetap meminimalisir risiko penularan COVID-19.

“Dalam dunia pendidikan ada adagium yang cukup populer. Bunyinya “Metode mengajar itu lebih penting dari materi. Dan guru itu lebih penting daripada metode mengajar. Dan jiwa atau guru itu lebih penting daripada guru itu sendiri,” sambungnya.

Maksud adagium itu kurang lebih bahwa materi dan metode mengajar, proses belajar mengajar, tidak bisa dilepaskan dari sosok dan kualitas seorang guru. Jadi, janganlah kita melupakan kedudukan dan kualitas seorang guru dalam upaya meningkatkan kualitas diri.

Guru dan terutama spirit guru adalah kunci penting keberlangsungan proses belajar-mengajar, secara daring atau tatap muka. Guru yang asyik dalam mengajar adalah guru yang menguasai materi, tahu cara mengajar dengan happy bersama murid, sabar dan ikhlas, serta sangat menjiwai peran sebagai seorang guru.

“Sudah banyak bukti dan contoh, betapa banyak anak didik yang akhirnya tidak suka dengan sebuah pelajaran gara-gara kualitas guru; dan sebaliknya, tidak sedikit yang akhirnya menjadi mencintai sebuah pelajaran karena kualitas mengajar dan kesabaran para guru,” katanya.

Oleh karena itu, para guru harus tetap menjaga spirit sebagai seorang guru yang baik. Mengajar dan mendidik adalah pekerjaan mulia. Teladan seorang guru adalah fondasi kesuksesan jalannya pendidikan sekolah.

“Para guru, menurut hemat saya, adalah tulang punggung (backbone) kesuksesan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Ia harus terus membuka diri dan mengupgrade kualitas mengajar, menyesuaikan dengan  perkembangan zaman, dan selalu berkreasi agar anak didik tetap semangat,” ujarnya.

Untuk itu, Ariza berharap para guru terus berupaya menciptakan transformasi model pembelajaran yang dibutuhkan di masa pandemi dan digital ini. Zaman terus berubah, sambungnya, siapa yang beradaptasi akan bertahan.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Senator DPD Dapil DKI Jakarta, Sylviana Murni; Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Zita Anjani; Praktisi Pendidikan, Syahrullah; dan Pembina The Fatwa Center, Nurdjannah S. Fatwa. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close