fbpx

Pelantikan PD ISHC DKI, Ariza Berbagi Kisah Bung Hatta

Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria menghadiri kegiatan Pelantikan PD ISHC (Pengurus Daerah IARMI Shooting and Hunting Club) Provinsi DKI Jakarta yang diisi dengan bakti sosial donor darah dan pembagian sembako di Aula Utama Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Sabtu (23/10).

“Saya mengucapkan selamat kepada pengurus daerah ISHC, disertai harapan terus memberikan kontribusi kepada warga sekitar. Saya berterima kasih dan menyambut baik prakarsa PD ISHC Provinsi DKI Jakarta di masa pandemi COVID-19 yang masih terjadi,” ujarnya.

“Hari ini menggelar kegiatan bakti sosial donor darah dan pembagian sembako kepada masyarakat tidak mampu. Saya harapkan pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar, sukses, serta tetap memperhatikan protokol kesehatan,” sambungnya.

Ariza menjelaskan, persediaan darah yang di PMI Provinsi DKI Jakarta bukan hanya untuk warga Jakarta, tetapi juga korban bencana dari berbagai daerah lain di Indonesia.

Sampai saat ini, sambungnya, Indonesia masih menghadapi tantangan melawan musuh yang tak terlihat, virus yang menular tanpa melihat latar belakang yang ditulari. Dia mengajak semua pihak kembali membuktikan bahwa Jakarta mampu melewati cobaan besar ini.

“Pertemuan fisik antarwarga boleh berkurang, tapi perasaan solidaritas diharapkan semakin berkembang. Ekonomi boleh mengalami kontraksi, tapi tekad kita jelas, Jakarta mampu menghadapinya,” ungkapnya.

Selanjutnya, dia berharap PD ISHC dapat menempatkan diri menjadi pewaris, pelestari, serta pemberdaya semangat nasionalisme bangsa dan semangat nilai-nilai kemerdekaan 1945.

“Saya ada sedikit cerita tentang kesederhanaan dan amanah seorang Bung Hatta. Suatu hari ibu Meutia (anak dari Bung Hatta) sedang di luar dan ingin menulis surat untuk ayahnya. Ketika dikirim surat itu dan sampai kepada Bung Hatta, ternyata kepala surat bertuliskan KBRI. Itu berarti, kertas yang digunakan milik negara,” ujarnya.

Tetapi isi surat adalah kepentingan pribadi. Oleh karena itu, Bung Hatta berkata “Besok-besok jika ingin menulis surat, jangan memakai kertas berlogo atau menggunakan KOP negara”, karena itu milik negara.

Cerita kedua, sambungnya, suatu ketika, Bung Hatta berjalan melewati pertokoan di luar negeri. Saat itu bung Hatta melihat sepasang sepatu Bally yang keren terpampang di etalase toko. Bung Hatta terkesima dan ingin memiliki sepatu itu.

“Sampai-sampai guntingan iklan sepatu itu disimpannya dalam dompet agar suatu saat bisa membeli, kalau ada uang. Namun, hingga akhir hayat, beliau tidak bisa membeli. Uang tabungannya tidak cukup karena selalu diambil untuk membiayai keperluan rumah tangga, membantu saudara dan kerabat,” ucap Ariza.

“Dapat diteladani, amanah Bung Hatta, yakni membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan negara. Kepentingan negara lebih diutamakan dari kepentingan pribadi,” tambahnya.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Danseskoal, Laksamana Muda TNI Tunggul Surapati; Ketua IARMI PD ISHC Provinsi DKI Jakarta, Irwan Kurniawan; dan segenap anggota PD ISHC Provinsi DKI Jakarta. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close