fbpx

Webinar Upstream Stakeholder Forum, Ariza Bicara Roadmap Pandemi Jadi Endemi

Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ariza Patria menjadi narasumber dalam acara Upstream Stakeholder Forum: Hidup Berdampingan dengan COVID-19 yang dilaksanakan Pertamina Hulu Energi secara daring pada Rabu (27/10). Dia menekankan roadmap perubahan pandemi menjadi endemi.

“Mengawali materi, saya ingin bertanya ke saudara-saudara di sini, siapa yang tidak siap hidup berdampingan dengan COVID-19? Saya kira semuanya siap dan harus siap. Webinar ini secara tidak langsung menunjukkan kesiapan kita untuk hidup berdampingan dengan COVID-19,” tegas Ariza.

Sebagai penyintas, Ariza mengatakan, mengikuti protokol kesehatan dan anjuran dokter adalah kunci dalam menjalani kehidupan di masa pandemi COVID-19 ini.

“Waktu terkena COVID-19, saya sebenarnya tidak mengalami kondisi yang parah. Meski saya sudah usia kepala lima, alhamdulillah termasuk kategori ringan. Saya langsung isolasi, istirahat total. Mengikuti petunjuk dokter dan terus semangat memulihkan diri. Saya yakin saya sembuh. Kesembuhan milik Allah,” ujarnya.

Selama pandemi, Ariza lebih banyak keluar rumah untuk menjalankan tugas. Bersama Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta, tiada hari tanpa rapat dan sidak ke lapangan, keluar-masuk pasar, rumah sakit, tempat isolasi, dan lain-lain.

“WFH yang bapak ibu rasakan waktu itu pada adalah pengalaman yang mahal dan rezeki yang luar biasa. Kenapa? Sebab, saya hampir tidak pernah merasakan WFH selama pandemi ini,” sambungnya.

Jika melakukan pelacakan digital, pada Mei 2020 dapat ditemukan bahwa Ariza melalui media massa mengajak warga Provinsi DKI Jakarta untuk bersiap-siap “berdansa” dengan corona. Maksudnya, ini adalah pandemi dan dunia berhadapan dengan virus baru yang semua orang baru mengetahui dan belajar menghadapi.

“Di sini saya hanya mengingkatkan warga Jakarta bahwa berdasarkan riset para ahli, kita harus bersiap menyiasati hidup dengan cara-cara baru di berbagai sektor, bukan meratapi atau mengutuk pandemi. Karena itu tidak ada berguna.

Berdasarkan sejarah, tidak ada pandemi yang berlangsung singkat. Black death tahun 1347 di Eropa berlangsung hampir 4 tahun, Flu Spanyol tahun 1918 hampir 3 tahun. Jadi, sambungnya, semua harus siap.

Dia menyampaikan, pada Oktober ini, tepat 19 bulan Indonesia berjuang dan bertahan dalam pandemi COVID-19. Selama beberapa bulan terakhir kondisi Indonesia semakin stabil, antara lain ditandai dengan penurunan level PPKM dari 3 menjadi 2 dan 1.

Di Jakarta, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sampai 25 Oktober 2021, sebanyak 860.962, yang meninggal dunia 13.557 orang. Capaian vaksinasi dosis 1 10.829.633 atau 121,1 persen dengan proporsi KTP Provinsi DKI Jakarta 66 persen dan KTP non Provinsi DKI Jakarta 34 persen. Vaksinasi dosis 2 telah mencapai 8.257.773 atau 92,4 persen dengan proporsi KTP Provinsi DKI 69 persen dan non KTP DKI Jakarta 31 persen.

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan strategi penanganan, antara lain menekan angka kasus dari hulu dengan upaya promotif dan preventif, rekayasa fasilitas dengan menjadikan rumah sakit full COVID-19, pemenuhan SDM kesehatan dengan 3R (Redistribusi, Refungsi dan Rekrutmen), pemenuhan alat kesehatan (Ventilator, HNFC, logistik, obat), dan eningkatkan kapasitas RS.

Pemerintah tengah menyusun road map atau peta jalan perubahan status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Road map bertujuan mengendalikan laju penularan secara lebih mendetail.

“Beberapa ketentuan menjadi perhatian kita semua yaitu langkahbpreventif harus kuat, misalnya vaksinasi minimal 70 persen, protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik bahkan menjadi kebiasaan masyarakat,” jelasnya.

Suami dari Ellisa Sumarlin itu melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta banyak belajar, mengambil hikmah, dan menyadari keharusan membuat kebijakan pasca pandemi. Setelah dihadapkan pada banyak masalah, muncul peluang, salah satunya dengan melakukan transformasi digital yang diarahkan pada Visi Smart City Masa Depan.

“Apa itu? Yaitu mampu mengatasi masalah sekaligus mencari peluang dengan tetap memahami kebutuhan warga, menghargai setiap kehidupan, hak semua warga memperoleh lingkungan hidup yang lebih baik seperti udara bersih dan langit biru,” ungkapnya.

Dia mengingatkan, perjuangan menyelamatkan bangsa dari pandemi masih panjang dan membutuhkan kerja keras. Berbagai ikhtiar yang harus dilakukan adalah untuk melindungi diri, keluarga, dan orang lain.

Hadir dalam kegiatan itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi dan jajaran serta benerapa narasumber lain. (arizapatria.id)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close